ABK Tunarungu


Tunarungu adalah anak yang kehilangan seluruh atau sebagian daya pendengarannya sehingga mengalami gangguan berkomunikasi secara verbal. Walaupun telah diberikan pertolongan dengan alat bantu dengar, mereka masih tetap memerlukan layanan pendidikan khusus.
2.1. Ciri-ciri anak tunarungu adalah sebagai berikut:  
a.    Sering memiringkan kepala dalam usaha mendengar.
b.   Banyak perhatian terhadap getaran.
c.    Terlambat dalam perkembangan bahasa
d.   Tidak ada reaksi terhadap bunyi atau suara,
e.    Terlambat perkembangan bahasa,
f.       Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi,
g.    Kurang atau tidak tanggap dalam diajak bicara,
h.   Ucapan kata tidak jelas, kualitas suara aneh/monoton,
2.2 Kebutuhan pembelajaran anak tunarungu, secara umum tidak berbeda dengan anak pada umumnya. Tetapi mereka memerlukan perhatian dalam kegiatan pembelajaran antara lain:
a.    Tidak mengajak anak untuk berbicara dengan cara membelakanginya
b.   Anak hendaknya didudukkan paling depan, sehingga memiliki peluang untuk mudah membaca bibir guru.
c.    Perhatikan postur anak yang sering memiringkan kepala untuk mendengarkan.
d.   Dorong anak untuk selalu memperhatikan wajah guru, bicaralah dengan anak dengan posisi berhadapan dan bila memungkinkan kepala guru sejajar dengan kepala anak.
e.    Guru bicara dengan volume biasa tetapi dengan gerakan bibirnya yang harus jelas.